SDN 20 Koto Lalang Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang merupakan
salah satu dari 30 sekolah yang menjadi pilot projek program sekolah aman (Safe
School) di Kota Padang, yang selama ini terbilang belum
“merdeka”
karena jalan penghubung hanya bisa ditempuh pejalan kaki atau sepeda
motor. Tidak
heran jika Jumlah Siswa jumlah SD ini hanya 64 orang, dan kondisi ini
sudah ada
semenjak sekolah ini di bangun, Karena memang wilayah tersebut tidak
bisa
dijangkau dengan kendaraan roda empat, kecuali jalan kaki atau naik
sepeda
motor dengan kondisi jalan cukup berat dan hanya
setapak dan jembatan gantung, bahkan sebelum era tahun 2000, siswa dan warga Koto lalang hanya mengandalkan jalan kaki karena belum ada ojek ujar kepala sekolah dan beberapa guru lainnya yang memang sudah mengajar selama belasan tahun di SD ini bahkan ada yang sudah 26 tahun yang mengabdi.
setapak dan jembatan gantung, bahkan sebelum era tahun 2000, siswa dan warga Koto lalang hanya mengandalkan jalan kaki karena belum ada ojek ujar kepala sekolah dan beberapa guru lainnya yang memang sudah mengajar selama belasan tahun di SD ini bahkan ada yang sudah 26 tahun yang mengabdi.
ketika
SDn 20 Koto Lalang melakukan pembangunan fisik maka membutuhkan biaya
yang sangat tinggi sekali karena anggaran biaya lebih banyak di
alokasikan untuk
transportasi material, kare material tersebut dibawa dengan tenaga
manusia atau kendaraan roda dua, semenjak akses jalan sudah bisa dilalui
sepeda motor, guru dan murid sedikitnya lega karena tidak jalan kaki
lagi. Bertahun-tahun
guru dan murid berada dalam kondisi terisolasi.
Di
pinggir SDn 20 Koto lalang terdapat sungai yang cukup lebar sehingga ketika terjadi hujan
lebat maka resiko longsor akan mengancam, hal ini sudah terjadi pada Banjir
bandang pada bulan Agustus 2012 dimana pinggir sungai yang berdekatan dengan
sekolah mengalami erosi sehingga dikuatirkan ketika terjadi banjir bandang lagi
maka akan bisa mengancam bangunan yang ada di pinggie sungai tersebut.
Sumber :
Sepris Yonaldi (Kota Padang)