KUNJUNGAN KE SD 36 SUNGAI LIMAU DAN SD 16 BATANG GASAN KAB. PADANG PARIAMAN

Kunjungan TL dan Team Safe School Padang Pariaman perjalanan dimulai dikantor KorPro Safe school di Kota Padang Sumatera Barat, kita rencanakan bersama TL dan Faskel bahwa kita berangkat jam 07 wib karena sekolah yang kita tuju sangat jauh di pelosok kita juga sudah buat janji akan bertemu Wakil Bupati dan DisDik Kab. Padang Pariaman hari itu juga.
Sesudah sampai di Padang pariaman kita ke DisDik dulu untuk memastikan sekolah – sekolah yang masuk
dalam program Safe School apakah dana DAKnya sudah sampai dimana dan kapan proses pencairannya dan juga kita minta surat tugas dari Dis Dik supaya tidak ada lagi semacam kecurigaan dari pihak – pihak sekolah yang kita kunjungi karena sebelumnya memang ada kita temui di lapangan pihak sekolah mencurigai kita dan tujuan kita karena rata –rata pihak sekolah menanyakan surat tugas kita dari Dinas Pendidikan selaku yang bertanggung jawab terhadap pembangunan sekolah. Akhirnya semuanya berjalan lancar di Dis Dik dan Tim melanjutkan perjalanan ke SD 36 Sungai Limau jarak yang kita tempuh dari kota Pariaman hampir 2 jam menuju sekolah karena sekolahnya berada di pedalaman sekitar 25 km dari jalan raya Pariaman – lubuk Basung.
Tim sudah hampir sampai di sekolah sekitar 500m lagi akan tetapi tantangan baru kita temui karena jalan menurun sangat terjal dan berbatu melewati sungai tanpa jembatan lebar sungai sekitar 15 m, rencana kita mobil kita tinggal dan kita jalan kaki menurut warga yang kita temui ” mobil pengangkut pasir biasa bisa lewat pak “ kata warga. Tim merasa tertantang juga kita coba dengan sangat hati – hati akhirnya kita bisa sampai kesekolah. Memang betul selama ini belum ada mobil pribadi yang masuk sekolah itu karena dari jejak jalan tidak ada bahkan jalannya tumbuh semak – semak yang sangat tinggi, sampai di sekolah jam belajar sudah hampir selesai dan kita bertemu dengan guru – guru disana kita lakukan soisaliasasi program kita jelaskan maksud dan tujuan dan di terima dengan baik oleh pihak sekolah akan tetapi mereka bingung, karena sehari sebelumnya mereka dapat kabar bahwa dana DAK tidibatalkan untuk sekolah mereka diganti dengan dan Bansos kata slah satu guru “ kami bingung pak kata Dinas kami tidak dapat dana DAK tapi Bansos tapi bapak – bapak datang kesisni katanya untuk pendampingan dana DAK, sebelum kesini kata bapak udah Dis Dik kok gak jelas gini pak, tapi sebenarnya gak masalah kalau bisa dapt dua – duanyalah hehe..” wah kami tim sempat bingung juga mau jawab apa sebab sebelumnya kita tidak kasih tau oleh Disdik bahwa SD ini dapat Bansos. Jadi tim mengatakan akan menanyakan hal ini ke Disdik lagi. Kita survey sekolah memang sekolah ini sangat banyak kerusakan paling banyak di lantai dan dinding juga sudah keropos secara teknis sekolah ini payah untuk di rehab karena bangunan lama yang tidak paki sloof, kolom dan balok ring. Kolomnya hanya bata disusun dan balok ringnya pakai kayu ukuran 5/10 memang bangunan ini dibangun dulu belum memakai struktur aman gempa.

Hari sudah menunjukkan jam 13.20 wib tim kembali ke kota Pariaman untuk bertemu Wabup Padang Pariaman tim sudah dijadwalkan bertemu jam 14.00 wib, sesampainya disana kita harus menunggu dulu karena ada pertemuan juga  dan baru bisa ketemu jam 14.40 wib dan tim didampingi oleh kabag sarana prasarana Disdik dan TL mensosialisasikan tentang sekolah aman sesuai MOU kesepakatan tentang sekolah aman yang kebetulan untuk Kab. Padang Pariaman ditanda tangani oleh Wabup sendiri alhamdulillah beliau tidak lupa akan hal itu. Pertemuan kita berjalan lancer kita diterima dengan baik dan dapat dukungan penuh dari pemerintah setempat. Kata pak Wabup kepada tim “ dalam pendampingan ini adik - adik harus banyak bersabar dan jangan cepat menyerah karena kita membawa perubahan di tengah – tengah masyarakat yang tidak mudah diterima karena selama ini masyarakat sudah punya aturan sendiri baik ia teknis dan non teknis, karena aturan pola – pola masyarakat yang selama inilah yang akan kita robah untuk membawa kemajuan baik ia persepsi tentang kebencanaan dan tata cara penangulangannya karena kita tau masyarakat apapun pasti paling tau dan benar jadi itulah tantangannya itulah pesan dari pak Wabup.
Selesai bertemu pak Wabup kita melanjutkan perjalanan menuju sekolah SD 16 Batang Gasan, salah satu SD dampingan tim yang sangat jauh di pedalaman dan penduduknya masih sepi dan akses jalannya belum diaspal dan banyak tanjakan yang tinggi turunan yang sangat curam dan apabila tidak hati – hati dan mesin kenderaan tidak kuat wah nyawa taruhannya kawan.., bahkan salah satu tanjakan yang paling tinggi yang kita lalui sempat mobil kita berhenti ditengah – tengah tanjakan seperti kehabisan tenaga dan juga salah satu teman kita sudah membuka pintu siap-siap mau melompat menyelamatkan diri. Alhamdulillah berkat doa teman –teman semua dapat dilalui dengan selamat dan ketika kita Tanya teman yang mau melompat tadi dia mengatakan ” seandainya mobil kita masuk jurang biar ada saksi hidup untuk menceritakan hal ini makanya saya siap-siap melompat hahha..”benar perjalanan yang sangat menantang.

Ketika tim sampai di SD 16 proses belajar mengajar sudah berakhir karena kita sampai di situ sudah jam 16.30 wib hanya warga sekitar yang bisa kita ajak untuk mengobrol tenteng sekolah ini. Sekolah ini memang sangat parah sekali kerusakannya sloof tidak ada, kolom hanya pakai besi Dia 8 mm dan ikatannya sangat tidak benar bahkan antara kolom dan dinding sudah retak menganga dan hampir terpisah kalau datang gempa kecil saja pasti ambruk


Memang ada bangunan baru disekolah ini tapi hanya 3 ruangan dan belum bisa maksimal untuk proses belajar untuk  mengajar disekolah.
 
 
Sekian hasil kunjungan tim safe school bersama TL di Kab. Padang Pariaman.
Wassalam…

Hormat saya :
HARMAIN PILIANG, ST
harmainst@yahoo.co.id
harmain piliang.blogspot.com